10 Hal Sepele Yang Dapat Menyinggung Orang Lain di Berbagai Negara
1. Menambahkan garam pada makanan
Di Indonesia, kita bebas menambahkan garam, lada, saus ataupun kecap sesuai selera ketika makan di restoran atau ketika diundang makan di rumah teman. Namun, jangan lakukan kebiasaan tersebut ketika kamu mengunjungi Mesir. Menambahkan garam, gula, dan sebagainya pada masakan yang telah dihidangkan dianggap tak sopan di negara tersebut. Pasalnya, orang yang memasak makanan akan langsung berpikiran bahwa sang tamu tidak menyukai rasa masakan yang mereka hidangkan.
Quote:
Quote:
2. Menulis dengan tinta merah
Mungkin agan adalah tipe orang kreatif dan ceria yang menyukai warna-warna cerah. Namun, sebaiknya hindari menulis dengan tinta merah dan gunakan pulpen dengan warna netral seperti hitam atau biru. Tulisan dengan tinta merah dianggap tak sopan di Indonesia. Sementara itu, di Korea Selatan, penulisan nama orang dengan menggunakan tinta merah menunjukkan bahwa orang tersebut sudah meninggal dunia.
Quote:
Quote:
3. Membenturkan gelas
Di beberapa negara, bersulang sambil saling membenturkan gelas sebelum minum dianggap sebagai gesture yang melambangkan penghormatan, sopan santun, atau perayaan atas suatu kejadian. Hal yang sama tak berlaku di Hungaria. Negara tersebut menganggap bersulang sambil membenturkan gelas adalah sebuah tindakan penghinaan. Ada sejarah kelam dibalik pandangan tersebut. Ternyata, pada masa peperangan antara Austria dan Hungaria, tentara Austria pernah bersulang dengan mendentingkan gelas untuk merayakan kematian 13 pimpinan prajurit Hungaria.
Quote:
Quote:
4. Makan tanpa sendok garpu
Norwegia termasuk salah satu negara yang sangat mementingkan tata krama saat makan (table manners). Sendok, garpu, pisau, dan peralatan lainnya harus selalu digunakan ketika makan. Makan lahap dengan menggunakan tangan dianggap tak sopan di Norwegia, begitu pula halnya dengan mengobrol, mendentingkan sendok atau garpu ke piring, bersendawa, mengunyah makanan sambil bersuara.
Quote:
Quote:
5. Memberikan hadiah berupa benda tajam
Meskipun teman agan di Belanda hobi memasak, jangan pernah memberikan hadiah pisau kepadanya. Mengapa? Ternyata, warga Belanda percaya bahwa memberikan hadiah berupa benda-benda tajam akan memdatangkan kesialan. Untuk amannya, jika ada teman Belanda agan yang ulang tahun, berikan saja mereka benda-benda yang empuk dan lembut seperti boneka, bantal, atau selimut.
Quote:
Quote:
6. Datang tepat waktu
Jam karet menjadi salah satu kebiasaan warga Indonesia yang paling menyebalkan. Ternyata, kebiasaan tersebut malah dianggap sopan di Venezuela. Justru, agan akan dianggap tak sopan jika datang terlalu cepat atau tepat waktu saat diundang ke pesta. Sang tuan rumah akan merasa agan terlalu bersemangat atau malah serakah dan ingin segera mencicipi hidangan-hidangan pesta. Waktu yang aman untuk datang ke pesta di Venezuela adalah sekitar 10-15 menit setelah jadwal yang ditentukan.
Quote:
Quote:
7. Bayar makanan masing-masing
Mau makan gratis di restoran? Gampang. Syaratnya, agan harus punya teman di Turki. Ya, warga Turki senang membayarkan makanan untuk teman-teman yang mereka ajak makan. Dijamin mereka akan menolak jika agan berbasa-basi akan membayar tagihan makan agan sendiri. Bagaimana cara membalas kebaikan mereka? Simpel saja. Agan tinggal mengajak mereka makan di restoran dan membayarkan tagihan makanan mereka.
Quote:
Quote:
8. Memberikan bunga
Bunga kerap disebut sebagai lambang cinta. Tak heran jika bunga dan cokelat menjadi hadiah terpopuler yang diberikan pada perayaan Valentine. Namun, bunga sama sekali bukan hadiah yang menyenangkan di Cina. Bunga kerap diasosiasikan dengan kematian. Jadi, memberikan bunga pada seseorang di Cina artinya mendoakan orang tersebut agar cepat mati. Selain bunga, benda-benda yang tak boleh diberikan sebagai hadiah di Cina adalah jam, sapu tangan, dan sandal jerami.
Quote:
Quote:
9. Memotret orang
Sebagian besar orang di dunia suka difoto, kecuali selebriti dunia yang sudah lelah dengan paparazzi atau warga Ghana. Ya, warga Ghana! Mengapa warga Ghana tak suka difoto? Rupanya, mereka takut kalau jiwa mereka akan tercuri jika difoto oleh seseorang. Jadi, jangan repot-repot membeli kamera DSLR yang super mahal jika kamu berencana berlibur ke Ghana untuk memotret kehidupan penduduk asli sana.
Di Indonesia, kita bebas menambahkan garam, lada, saus ataupun kecap sesuai selera ketika makan di restoran atau ketika diundang makan di rumah teman. Namun, jangan lakukan kebiasaan tersebut ketika kamu mengunjungi Mesir. Menambahkan garam, gula, dan sebagainya pada masakan yang telah dihidangkan dianggap tak sopan di negara tersebut. Pasalnya, orang yang memasak makanan akan langsung berpikiran bahwa sang tamu tidak menyukai rasa masakan yang mereka hidangkan.
Quote:
Quote:
2. Menulis dengan tinta merah
Mungkin agan adalah tipe orang kreatif dan ceria yang menyukai warna-warna cerah. Namun, sebaiknya hindari menulis dengan tinta merah dan gunakan pulpen dengan warna netral seperti hitam atau biru. Tulisan dengan tinta merah dianggap tak sopan di Indonesia. Sementara itu, di Korea Selatan, penulisan nama orang dengan menggunakan tinta merah menunjukkan bahwa orang tersebut sudah meninggal dunia.
Quote:
Quote:
3. Membenturkan gelas
Di beberapa negara, bersulang sambil saling membenturkan gelas sebelum minum dianggap sebagai gesture yang melambangkan penghormatan, sopan santun, atau perayaan atas suatu kejadian. Hal yang sama tak berlaku di Hungaria. Negara tersebut menganggap bersulang sambil membenturkan gelas adalah sebuah tindakan penghinaan. Ada sejarah kelam dibalik pandangan tersebut. Ternyata, pada masa peperangan antara Austria dan Hungaria, tentara Austria pernah bersulang dengan mendentingkan gelas untuk merayakan kematian 13 pimpinan prajurit Hungaria.
Quote:
Quote:
4. Makan tanpa sendok garpu
Norwegia termasuk salah satu negara yang sangat mementingkan tata krama saat makan (table manners). Sendok, garpu, pisau, dan peralatan lainnya harus selalu digunakan ketika makan. Makan lahap dengan menggunakan tangan dianggap tak sopan di Norwegia, begitu pula halnya dengan mengobrol, mendentingkan sendok atau garpu ke piring, bersendawa, mengunyah makanan sambil bersuara.
Quote:
Quote:
5. Memberikan hadiah berupa benda tajam
Meskipun teman agan di Belanda hobi memasak, jangan pernah memberikan hadiah pisau kepadanya. Mengapa? Ternyata, warga Belanda percaya bahwa memberikan hadiah berupa benda-benda tajam akan memdatangkan kesialan. Untuk amannya, jika ada teman Belanda agan yang ulang tahun, berikan saja mereka benda-benda yang empuk dan lembut seperti boneka, bantal, atau selimut.
Quote:
Quote:
6. Datang tepat waktu
Jam karet menjadi salah satu kebiasaan warga Indonesia yang paling menyebalkan. Ternyata, kebiasaan tersebut malah dianggap sopan di Venezuela. Justru, agan akan dianggap tak sopan jika datang terlalu cepat atau tepat waktu saat diundang ke pesta. Sang tuan rumah akan merasa agan terlalu bersemangat atau malah serakah dan ingin segera mencicipi hidangan-hidangan pesta. Waktu yang aman untuk datang ke pesta di Venezuela adalah sekitar 10-15 menit setelah jadwal yang ditentukan.
Quote:
Quote:
7. Bayar makanan masing-masing
Mau makan gratis di restoran? Gampang. Syaratnya, agan harus punya teman di Turki. Ya, warga Turki senang membayarkan makanan untuk teman-teman yang mereka ajak makan. Dijamin mereka akan menolak jika agan berbasa-basi akan membayar tagihan makan agan sendiri. Bagaimana cara membalas kebaikan mereka? Simpel saja. Agan tinggal mengajak mereka makan di restoran dan membayarkan tagihan makanan mereka.
Quote:
Quote:
8. Memberikan bunga
Bunga kerap disebut sebagai lambang cinta. Tak heran jika bunga dan cokelat menjadi hadiah terpopuler yang diberikan pada perayaan Valentine. Namun, bunga sama sekali bukan hadiah yang menyenangkan di Cina. Bunga kerap diasosiasikan dengan kematian. Jadi, memberikan bunga pada seseorang di Cina artinya mendoakan orang tersebut agar cepat mati. Selain bunga, benda-benda yang tak boleh diberikan sebagai hadiah di Cina adalah jam, sapu tangan, dan sandal jerami.
Quote:
Quote:
9. Memotret orang
Sebagian besar orang di dunia suka difoto, kecuali selebriti dunia yang sudah lelah dengan paparazzi atau warga Ghana. Ya, warga Ghana! Mengapa warga Ghana tak suka difoto? Rupanya, mereka takut kalau jiwa mereka akan tercuri jika difoto oleh seseorang. Jadi, jangan repot-repot membeli kamera DSLR yang super mahal jika kamu berencana berlibur ke Ghana untuk memotret kehidupan penduduk asli sana.