Memecahkan Rekor Muri dengan Daur Ulang Sampah
Ajang car free day yang dilaksanakan di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta, Minggu (8/3/2015), tak hanya dipenuhi dengan warga yang ingin berolahraga. Ribuan orang mulai dari anak usia sekolah dasar hingga orang tua memenuhi jalan untuk memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk membuat benda kreatif dari bahan dasar sampah.
“Kegiatan ini sebenarnya sebagai tindak lanjut peringatan Bulan Peduli Sampah yang dicanangkan oleh Gubernur DIY, dan kami implementasikan dengan kegiatan memecahkan rekor Muri dalam pembuatan produk daur ulang sampah bersamaan dengan kegiatan car free day,” ujar Irfan Susilo selaku Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
Bulan Februari dicanangkan sebagai Bulan Peduli Sampah sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 658/0981 yang mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk mempraktikkan kebersihan lingkungan dan juga melaksanakan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat akan kebersihan.
Pemecahan rekor Muri Kerajinan Daur Ulang Sampah Plastik di Yogyakarta, Minggu (8/3/2015).
Setelah beberapa kabupaten di DIY memperingati Bulan Sampah pada Februari lalu dengan berbagai kegiatan, Kota Yogyakarta melakukan peringatan dengan melibatkan 2.000 orang untuk memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Kota Probolinggo pada tahun 2013 lalu.
“Tidak hanya anak sekolah atau komunitas peduli sampah yang dilibatkan, kami juga mengundang hotel-hotel untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung dalam satu jam ini. Semoga kegiatan ini jadi sarana untuk membangun kesadaran masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Irfan.
Acara hari ini menjadi catatan Muri sebagai kegiatan pembuatan barang daur ulang sampah dengan peserta terbanyak. “Dari peserta sekitar 2.000 orang yang diusulkan oleh panitia, dalam realisasinya acara ini diikuti oleh 2.206 peserta yang berhasil menumbangkan rekor sebelumnya di Probolinggo,” ujar Sri Widayati selaku Manajer Muri.
Sebanyak 2.206 warga Yogyakarta berpartisipasi dalam memecahkan Rekor Muri membuat kerajinan daur ulang sampah plastik, Minggu (8/3/2015).
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan fashion show yang menampilkan desain pakaian dengan bahan baku sampah. Desain dan keragaman warna dari pakaian yang dikenakan beberapa model mampu menarik perhatian warga untuk berfoto bersama.
Wiwik Pungki, selaku desainer pakaian berbahan baku sampah mengemukakan bahwa dia ingin mengenalkan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah menjadi produk yang bisa digunakan dengan nyaman atau untuk dipamerkan.
“Kali ini saya memanfaatkan bungkus mi instan, kepingan compact disc, pelepah daun pisang kering, tutup botol air mineral, dan juga bungkus bawang merah untuk dijadikan beberapa karya pakaian. Saya harap masyarakat bisa mulai memanfaatkan sampah di sekitarnya untuk dibuat karya seni,” kata Wiwik.
Sumber : KompasTravel.com