Health : Anak Juga Bisa Sakit Ginjal Kronik
Health - Penyakit ginjal kronik (PGK) terjadi saat ginjal mengalami penurunan fungsi yang terjadi lebih dari tiga bulan. Sesuai dengan namanya, penyakit tersebut terjadi kronik yang berarti perlahan-lahan dan tidak dapat kembali menjadi normal. PGK umumnya dialami oleh orang-orang berusia lanjut karena semakin tua usia seseorang, ginjalnya makin mengalami penurunan fungsi.
Kendati demikian, menurut dokter konsultan ginjal hipertensi Parlindungan Siregar, PGK juga dapat terjadi pada anak-anak. Namun, penyebab menurunnya fungsi ginjal secara kronik pada anak-anak tidak sama seperti pada orang dewasa.
Jika pada orang dewasa penurunan fungsi ginjal dipengaruhi oleh fisiologi. Sementara pada anak-anak, anatomi atau struktur organ tubuh lah yang mempengaruhinya. Kelainan anatomi pada anak-anak seperti tidak normalnya fungsi klep ureter memicu kerusakan pada ginjal.
"Klep ureter fungsinya adalah mencegah refluks atau baliknya urine yang dikeluarkan ke ginjal. Nah, jika ini tidak berfungsi dengan baik, maka sebagian urine akan kembali ke ginjal," terang Parlindungan dalam sebuah diskusi kesehatan beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia menjelaskan, normalnya ginjal berperan dalam menyaring racun dan zat-zat sisa dalam darah, dan mengeluarkannya dalam bentuk urine. Urine dikeluarkan melalui ureter dan untuk mencegah urine membalik arah kembali ke ginjal, terdapat klep di ureter yang akan menutup saluran yang ke arah ginjal.
Sayangnya, karena kelainan anatomi, klep ini ada yang fungsinya tidak baik, maka urine cenderung untuk kembali ginjal. Organ itu pun harus bekerja ekstra menyaring racun dan zat-zat dalam urine yang seharusnya sudah dikeluarkan. Jika proses tersebut terjadi berkali-kali dalam waktu yang lama, maka ginjal anak pun akan mengalami penurunan fungsi.
Selain itu, kata Parlindungan, penurunan fungsi ginjal anak juga bisa karena peradangan atau yang dikenal juga dengan istilah nefritis. Umumnya nefritis pada anak dipicu oleh faktor keturunan yang kuat.
Sumber : Kompas.com